Jumat, 12 September 2014

Khasanah Tenun Tradisional Indonesia, Tenun Lombok, Kompleksitas Motif Dan Budaya

Jalan-jalan di Twitter ketemu postingan-nya punya Tante @Bunsal , e eh ... saya jadi tertarik untuk re-write post di Blog saya https://cahayasukses999.blogspot.com , mudah-mudahan Om dan Tante yang mampir bisa menambah ilmu pengetahuan tentang keragaman adat istiadat/budaya berupa kerajinan tenun kain .


Indonesia sebagai negara dengan adat istiadat serta budaya beraneka ragam yang tersebar di banyak daerah, dan Nusa Tenggara Barat salah satu propinsi yang juga memiliki keragaman adat istiadat/budaya. Salah satu dari keragaman tersebut adalah kerajinan tenun kain, khususnya kerajinan tenun di Pulau Lombok, pulau di bagian barat propinsi dengan 7 daerah kabupaten.


4 Kabupaten ( terbaru, Kabupaten Lombok Utara di bagian utara pulau Lombok ) memiliki sentra tenun tradisional sendiri, kecuali Lombok Barat –- namun justru menjadi sentra penjualan hasil tenun , terutama di Pasar Seni Senggigi, sentra di Pantai Wisata Senggigi--. Sentra tenun di Art Center Sesela - Gunung Sari Lombok Barat, lebih sebagai perpanjangan pengerjaan dengan motif-motif khas sentra tenun lainnya.
Berikut beberapa sentra tenun yang jamak dikunjungi tamu wisata saat berkunjung ke Lombok;
SUKARARA
Desa Sukarara, sentra tenun pertama di Kabupaten Lombok Tengah. Hasil tenun yang bisa dijumpai beragam, mulai dari tenun sederhana untuk kain/sarung sholat atau pola-pola rumit untuk songket dengan kualitas terbaik. Batik lukis pun juga ada, diolah dengan warna tradisional, Sasambo adalah nama khas batik lukis asal Lombok.
Lokasi desa berada di tengah-tengah, bisa dicapai dalam perjalanan dari BIL ( Bandara Internasional Lombok ) menuju ibukota propinsi --Mataram, atau menuju pantai wisata Senggigi.





Putra-Putri Saya Belajar Nyesek/Menenun



Pajangan Motif Kembang Empet - Sukarara



Pajangan Gecko - Sukarara



Pajangan Motif Nganten dan Sambi ( Lumbung Padi ) - Sukarara


Harga hasil tenun sangat variatif mengingat ragam corak, bahan serta proses menenunnya. Yang termahal diantaranya kain Sasambo, batik lukis dengan corak khas Lombok : Nyale ( cacing laut ), Gecko, Sambi ( Lumbung Padi ), atau gabungan dari pola-pola ini. Per 1 bahan kain ukuran dimensi 2.5 meter, di banderol di harga Rp 1.500.000,-. Warna-warna Sasambo cenderung lembut, karena teknik pewarnaan menggunakan pewarna alami.
Di desa ini terdapat beberapa toko yang sekaligus berfungsi sebagai sentra penenunan dengan beberapa set alat tenun. Pengerjaan/proses menenun biasanya mulai sekitar pukul 2 siang WITA, dimana umumnya penenun yang terbesar adalah ibu-ibu, telah selesai dengan pekerjaan rumah tangganya. Foto-foto beberapa motif tenun Sukarara dibawah ini saya ambil dari toko Dharma Setya yang cukup besar. Kompleks toko sangat luas, dengan bagian yang juga menjual furniture khas berhiaskan cukli serta beberapa kerajinan kayu.



SADE
Berikutnya, Sade, masih di Kabupaten Lombok Tengah. Selain sebagai Desa Tradisional Sasak, dus sentra tenun berikutnya. Namun, dibanding Sukarara, motif/pengerjaan/kompleksitas bahan tidak selengkap di Sukarara. Lokasi relatif masih dekat dari Sukarara, jadi opsi berkunjung bisa saat landing dan menuju pusat kota atau sebaliknya saat hendak take off dari BIL.



Inaq Andre - Sade


Lapak di Sade


Di sentra ini kita tidak bisa temukan display Sasambo. Kalaupun ada, ragam corak serta warna tetap lebih lengkap di sentra Sukarara. Variasi harga mulai dari Rp 35.000 untuk selendang/syal, sampai dengan Rp 600.000,- an untuk tenun-tenun songket set ( kain + selendang ) atau berbahan benang emas.
PRINGGASELA
Sentra tenun ke3, Pringgasela di Lombok Timur. Sentra ini lebih khas dengan motif salurnya ( garis ). Meski salur, pilihan motif serta warna juga beragam.




Motif Selendang - Pringgasela



Motif Salur / Garis - Pringgasela 





Motif Salur / Garis - Pringgasela




Desa tradisional lainnya yang sekaligus juga sentra tenun, Desa Adat Bayan. Lokasi ini lebih kompleks dengan berbagai macam lokasi wisata. Salah satu pintu masuk jalur trekking gunung Rinjani ( 3726 mdpl ), beberapa spot air terjun indah ( Sendang Gile & Tiu Kelep ) dan kompleks desa adat Bayan yang wajib dikunjungi. Mengingat saya belum berkunjung lagi ke lokasi ini selama 12th terakhir, update tentang corak kain tenun Bayan belum bisa saya tuliskan. Semoga bisa segera bisa berkunjung ulang, dus sesegera mungkin mengupdate report kunjungan. Bismillah, amin..^_^ 





sumber info : http://myidol88.blogspot.com/2014/09/khasanah-tenun-tradisional-indonesia.html?spref=tw






Tidak ada komentar:

Posting Komentar